Banyakahli yang telah memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa orang melakukan tindakan kriminal. Berikut ini kami kutipkan dari beberapa pendapat ahli sebelum orang psikologi membuat penjelasan teoritis seputar : · Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas (Aristoteles)
Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Kriminalitas? Mungkin anda pernah mendengar kata Kriminalitas? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, penyebab, dampak, cara mengatasi, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian Kriminalitas Kriminalitas merupakan suatu tindakan kejahatan yang dapat melanggar nilai dan norma hukum serta perilaku tersebut dapat meresahkan dan merugikan banyak pihak baik dirinya sendiri sebagai pelaku terlebih lagi orang lain yang menjadi korban dari tindakan tersebut. Kriminalitas dapat dilakukan oleh individu, kelompok maupun komunitas. Adapun beberapa pengertian kriminalitas menurut para ahli diantaranya yakni 1. Susilo Menurut Susilo kriminalitas merupakan suatu tindakan yang membahayakan dan merugikan para korban, termasuk masyarakat, karena tindakan yang satu ini akan merusak ketertiban dan kedamaian. 2. Kartono Menurut Kartono kriminalitas ini mencakup semua kegiatan yang tidak disetujui atau ditolak oleh masyarakat karena merupakan suatu tindakan yang melanggar norma agama, sosial dan hukum yang tentunya berbahaya baik secara psikologis maupun ekonomi. 4. Elliat Menurut Elliat kriminalitas merupakan suatu perilaku atau tindakan ilegal. Oleh sebab itu, hukuman dalam bentuk denda ialah penjara atau hukuman mati. 5. Bonger Menurut Bonger kriminalitas merupakan suatu tindakan atau perilaku anti sosial yang di lakukan oleh seseorang / individu, komunitas atau kelompok secara sadar maupun tidak sadar. 6. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro Menurut Sahetapy kriminalitas merupakan suatu bentuk kejahatan yang mana perbuatannya mesti diberi sanksi berupa hukuman atau pidana dan dilarang oleh masyarakat, sebab tindakan kejahatan tentunya melanggar norma-norma yang telah disepakati masyarakat dalam kehidupan. Penyebab Kriminalitas Berikut adalah beberapa penyebab kriminalitas diantaranya yakni 1. Kondisi-Kondisi Sosial Kondisi sosial yang beragam dapat memicu terjadinya kriminalitas hal ini dikarnakan salah satu faktornya yakni pengangguran , kemiskinan yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan kriminal demi menyambung hidup. 2. Kesenjangan Sosial Kesenjangan sosial merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kriminalitas di negeri ini. Bagaimana tidak, sebab tidak bisa dipungkiri perbedaan tingkatan sosial dimasyarakat akan menimbulkan perbedaan pandang dan perlakuan. Misalnya saja mereka yang memiliki uang dan jabatan akan cenderun lebih mudah mendapatkan kekuasaan. Sebaliknya masyarakat ekonomi lemah cenderung mengalami kesulitan bahkan hanya untuk mendapatkan perlakuan adil saat berada di depan hukum. Perbedaan perlakuan karena kesenjanagan sosial ini tentu dapat memicu tindakan kriminalitas. Terlebih dari masyarakat ekonomi lemah yang cenderung akan ingin mendapatkan status yang setara. Sehingga tindak kriminal seperti perampokan, pembegalan hingga pencurian menjadi salah satu tindakan kriminal yang paling sering terjadi. 3. Meningkatnya Tingkat Kepadatan Penduduk Karna adanya urbanisasi perpindahan penduduk yang dapat menyebabkan jumlah penduduk yang semakin meningkat serta membuat persaingan semakin meningkat. Mereka yang lebih memiliki peluang sukses adalah yang kreatif, inovatif dan mampu memanfaatkan berbagai peluang. Tentunya hal ini menutup peluang bagi individu yang tidak memiliki keahliam dan pendidikan tinggi. Pada akhirnya kondisi ini akan berujung pada semakin meningkatnya tindak kriminalitas. 4. Adanya Dendam Pribadi Penyebab tindakan kriminal selanjutnya adalah didasari oleh adanya dendam pribadi. Dendam ini dapat bermula dari tindakan kejengkelan atau kemarahan yang terpendam. Banyak sudah kasus yang bermotif dari tindakan sebagai aksi balas dendam. Bahkan kejahatan yang dilakukan cenderung sadis dan pastinya memakan korban. Aksi balas dendam ini hanya untuk melampiaskan amarah yang tersembunyi karena emosi yang mendalam. 5. Faktor Ekonomi Ekonomi menjadi salah satu faktor pemicu munculnya tindak kriminal. Masyarakat ekonomi lemah cenderung sering terlibat tindak kejahatan. Mulai dari pencurian, penjambretan, pencopetan bahkan perampokan. Tentunya motifnya tidak lain adalah karena masalah ekonomi. Apalagi dengan semakin meningkatnya kebutuhan ekonomi yang tinggi. Semakin banyak pelaku kejahatan demi mencukupi kebutuhan hidupnya. 6. Asimilasi Budaya Budaya merupakan bagian dari identitas kita sebagai bangsa indonesia. Sebagai negar yang dikenal dengan budaya ketimuran sekaligus juga dengan negara mayoritas penduduk muslim tentunya ada aturan tata krama dan ada istiadat yang melekat. Namun, dengan masuknya budaya barat yang tidak bisa dibendun saat ini banyak yang mengikuti gaya berpakaian ala kebarat-baratan yang cenderung terbuka . Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab maraknya tindak kejahatan pelecehan seksual seperti pemerkosaan terutama terhadap kaum wanita. 7. Pengangguran Meningkat Demikian Penjelasan Materi Tentang Kriminalitas adalah Pengertian, Penyebab, Dampak, Cara Mengatasi, Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya
WarnaMerah Keunguan Atau Pink Tua Kali ini kita akan menjawab soal TTS (Teka-Teki Silang) dengan soal berbunyi Warna Merah Keunguan atau Pink Tua. Orang Yang Ahli Tentang Tindakan Kriminal Orang Yang Ahli Tentang Tindakan Kriminal Kali ini kita akan menjawab soal TTS (Teka-Teki Silang) dengan 10 kotak atau 10 huruf sebagai jawabannya. Orang History is rife with heinous acts, and sometimes we can forget what has happened closer to home. Canada as a whole may be a very peaceful country, but like any nation, there are criminals, murderers, and atrocities inflicted upon unsuspecting victims that can't be has played a rather large role in Canada's criminal history, with many of the country's worst criminals hailing from the province. While it may not be the most comforting thing you'll read today, below you can find some of the worst murderers and criminals to have ever lived in Quebec. Read on and receive a lesson in Quebec's criminal history. LĂ©opold Dion, the "Monster of Pont-Rouge" At the young age of 19, LĂ©opold Dion began a lifetime of heinous acts, having raped and nearly killing a prostitute with his brother. Years later, during the 1960s, Dion would pose as a photographer and lure young boys to his secluded cottage by Pont Rouge with promises of being featured in a total, Dion sexually abused 21 boys, murdering four. Dion was sentenced to death in 1964 Canada would not remove the death penalty until 1976 but the sentence was later rescinded for life in prison. Dion would eventually meet his end when fellow inmate Normand Champagne stabbed him to death in 1972. Wayne Boden, the "Vampire Rapist" Born and raised in Dundas, Ontario, Wayne Clifford Boden would eventually move to Montreal in the late 1960s, where he raped and killed four women. Dubbed the "vampire rapist," Boden's nickname was earned because his victims were found with vicious bite marks on their the guise of a man named "Bill," Boden would court his victims with an enigmatic charm, and all would mysteriously go missing until their bodies were found days later. Boden was never caught in Montreal, and it wasn't until he moved to Calgary was the murderer evidence based off of Boden's teeth and the teeth marks found on the victim's breasts, authorities were able to link Boden to the murders, which was notably the first use of forensic odontological evidence to convict a murderer in all of North America. In 2006, Boden died of skin cancer at Kingston General Hospital. William Patrick Fyfe, "The Killer Handyman" For twenty years, William Patrick Fyfe terrorized the city of Montreal. Having murdered five women, and claiming to have killed four more, Fyfe is believed to have tricked his victims into thinking he was a plumber or handyman, which would also link Fyfe to a series of rape cases that occurred in downtown Montreal during the 80' nothing connected Fyfe's murders, save they were all committed in the Montreal area, and that they were particularly gruesome. Fyfe remained at-large until 1999, when he was arrested near Barrie, Ontario thanks to fingerprint evidence left at the crime scene of his latest victim. Fyfe then only confessed to four more murders, and is suspected of many Fyfe is serving a life sentence a psychiatric hospital in cred - CTV Albert Guay, the "Airplane Bomber" When Rita Morel got on her flight towards Baie-Comeau on September 9th, 1949, she had no idea she was bringing a bomb aboard, which led to her death and the demise of every other Guay, Rita's husband, planted the bomb on her in order to get out of the marriage, as Guay had fallen in love with a 19-year-old waitress, and chose murder as his best option since getting a divorce in Quebec was incredibly difficult to get at the time. Apparently, Guay was going to use poison to kill his wife, until he decided that bombing an entire aircraft, headed from Montreal to Baie-Comeau with a stopover in Quebec City, where Rita boarded was the best was responsible for the death of 23 people, including his wife, and was executed two years later in 1951. Gilles Eccles, James OâBrien, & Jean-Marc Boutin, the "Blue Bird CafĂ© Arsons" On a September evening in 1972, Montreal experienced one of the most tragic crimes the city had ever seen when a group of young men Gilles Eccles, James OâBrien, and Jean-Marc Boutin set fire to the Blue Bird CafĂ© complex, killing 37 the trio sought to set fire to the Wagon Wheel, a country-themed bar within the Blue Bird CafĂ© building in downtown Montreal. The three had been denied entry into the bar presumably for being too drunk and sought revenge by lighting the building's stairs on fire, using a container of gasoline filled at a nearby gas it may not have been the trio's original intention, their actions led to the deaths of 37 people, the highest death toll Montreal had ever seen. To escape conviction, the three tried to escape to Vancouver, but were swiftly caught and are now serving life in prison. Marc LĂ©pine, of The Polytechnique Massacre Twenty-six years ago, in December 1989, Marc LĂ©pine killed 14 women at Ăcole Polytechnique, injuring ten others and four men, an atrocity now known as the Polytechnique Massacre. For more on the Polytechnique Massacre and its continued relevancy, read our in-depth feature here. Maurice "Mom" Boucher Maurice Boucher's list of crimes is quite lengthy, but that's to be expected of the former President of Montreal's Hells Angels chapter. Leader of the gang during the Quebec Biker War from 1994-2002, Boucher has been convicted of murder, loan sharking, and drug trafficking. Currently, Boucher is serving three life sentences in prison, after being convicted of the murders of two Quebec prison guards in cred - TVA Angelo Colalillo Already a fearsome criminal, convicted of raping and murdering three young girls aged 14, 12, and 20, Colalillo is made an even more terrifying when you know how much he reveled in his own to Louis Bouthillier, the prosecutor who was tasked with jailing Colalillo, the murderer frequently bragged about his murders, even going as far as laughing at his victims. Colalillo was a cellphone salesman by trade, and killed himself in 2002 before his trial for three counts of murder, most likely using medication stashed in his cred - National Post Luka Magnotta, the "Craigslist Murderer" Still in the memory of Montrealers today, Luka Rocco Magnotta is the porn model and actor who killed and dismembered Lin Jun, an international student from China, who then mailed the body parts to schools and political party fleeing Montreal, Magnotta was eventually apprehended in Berlin, and is currently serving a life sentence in prison. According to recent letters surveyed by The Gazette, Magnotta's life in prison is quite comfortable, with the murderer likening it to being in a university even has access to TVs and stereos, which he uses to listen to Celine Dion. Hardly the harsh treatment one would expect a murderer to receive in a correctional institution. Dishonorable mention Avik Caron & Company, the "Maple Syrup Thieves" A far cry from the heinous acts perpetrated by everyone else on this list, Avik Caron and his twenty-six person crew are being included on this list simply for the creative ingenuity of their that a barrel of maple syrup is worth about 13 times more than a barrel of crude oil, Caron and co. used an intricate plan to steal $30 million worth of syrup from the Federation of Quebec Maple Syrup Producers. The whole crime has a cute, Ocean's 11, oh-so-Canadian edge to it, and is almost forgivable, because who wouldn't want to get rich off of maple syrup? Hasilnya media dan pemberitaannya merepresentasikan ODGP sebagai kelompok kriminal berbahaya dan mengancam hidup orang lain. Padahal, selain ranah medis tidak mengenal istilah "gila", penelitian Andrea Zvonkovic dari Columbia University menyebutkan betapa kecilnya tindakan kriminal yang terkait langsung dengan kondisi psikotik. Angkanya hanya 4%, sedangkan yang terkait langsung dengan kondisi depresi hanya 3%.La braqueuse de banques Monica Proietti, alias Machine Gun Molly, a frappĂ© les imaginations dans les annĂ©es 1950. DerniĂšre mise Ă jour 16/06/2022 Ă 16h24 par Vos parents ou grands-parents lisaient-ils AllĂŽ Police ou Photo Police, ces journaux quĂ©bĂ©cois spĂ©cialisĂ©s dans les crimes les plus sensationnels et les criminels canadiens-français les plus notoires? Voici un palmarĂšs de 10 de ces criminels, dont les exploits» ont fait les grands titres de tous les mĂ©dias des annĂ©es 1950 Ă nos jours Machine Gun Molly Monica Proietti 1940-1967, surnommĂ©e Machine Gun Molly» Monica la mitraille au cinĂ©ma, est devenue une hĂ©roĂŻne populaire Ă la suite de plusieurs vols de banque audacieux. Un livre et un film sur Monica la mitraille». Lucien Rivard Lucien Rivard 1914- 2002 a participĂ©, dans les annĂ©es 1950, au trafic de lâhĂ©roĂŻne de Cuba vers lâAmĂ©rique du Nord au sein de la cĂ©lĂšbre French Connection». Il est cĂ©lĂšbre pour sâĂȘtre Ă©chappĂ© de la prison de Bordeaux, Ă MontrĂ©al au moyen dâun boyau dâarrosage. Un livre sur Lucien Rivard. LĂ©opold Dion LĂ©opold Dion, le monstre de Pont-Rouge», a agressĂ© et tuĂ© plusieurs jeunes garçons et quelques femmes, dans les annĂ©es 1960, dans la rĂ©gion de QuĂ©bec. Il se faisait passer pour un photographe. CondamnĂ© Ă la pendaison en 1964, il sera assassinĂ© par un codĂ©tenu en 1972. Le monstre de Pont-Rouge» en couverture dâun magazine sur les affaires judiciaires. Richard Blass Richard Blass, alias Le Chat», aurait tuĂ© 21 personnes et a rĂ©alisĂ© plusieurs Ă©vasions spectaculaires de prison. Il est responsable du meurtre de 13 clients du cabaret Gargantua par le feu en 1975. Il a Ă©tĂ© criblĂ© de balles par les policiers trois jours plus tard dans son logement. Gildor Roy interprĂšte le criminel Richard Blass le vrai, Ă droite dans le film Requiem pour un beau sans-coeur. Roch ThĂ©riault Gourou qui se faisait appeler MoĂŻse», Roch ThĂ©riault vivait en commune dans la forĂȘt avec plusieurs hommes et femmes qui lui obĂ©issaient aveuglĂ©ment. Il a Ă©tĂ© condamnĂ© Ă la prison Ă vie en 1993 pour le meurtre de Solange Boilard, quâil a tentĂ© dâopĂ©rer alors quâil Ă©tait en Ă©tat dâĂ©briĂ©tĂ©. Lui aussi a Ă©tĂ© assassinĂ© en prison, en 2011. Roch ThĂ©riault et ses disciples. Maurice Boucher Maurice Mom» Boucher est le chef du chapitre quĂ©bĂ©cois des Hells Angels. Il a connu la gloire» pendant les annĂ©es 1990, ordonnant plusieurs meurtres, notamment de gardiens de prison. Ce criminel canadien-français purge une peine de prison Ă vie depuis 2002. Des Hells Angels. Cathie Gauthier Cathie Gauthier a Ă©tĂ© reconnue coupable du meurtre de ses trois enfants en 2009. Il sâagirait dâun pacte de suicide avec son mari, Marc LalibertĂ©, quâelle nâaurait pas menĂ© jusquâau bout. Elle nâa appelĂ© le 911 que le lendemain du meurtre, aprĂšs avoir pris un bain. Cathie Gauthier a tuĂ© ses 3 enfants. Marc LĂ©pine FrustrĂ© contre les fĂ©ministes», Marc LĂ©pine a abattu 14 Ă©tudiantes de lâĂcole polytechnique de MontrĂ©al le 6 dĂ©cembre 1989, avant de se donner la mort. La plaque rappelant le massacre perpĂ©trĂ© par Marc LĂ©pine sur un mur extĂ©rieur de lâĂ©cole Polytechnique de MontrĂ©al. Guy Turcotte Le cardiologue Guy Turcotte a dâabord Ă©tĂ© reconnu non criminellement responsable du meurtre de ses deux enfants pour cause de troubles mentaux, ce qui a soulevĂ© un tollĂ© de protestations. Mais un deuxiĂšme procĂšs, en 2015, lâa condamnĂ© Ă 17 ans de prison. Les procĂšs de Guy Turcotte ont tenu la population en haleine. Alexandre Bissonnette Alexandre Bissonnette a Ă©copĂ© de 40 ans de prison pour avoir attaquĂ© la grande mosquĂ©e de QuĂ©bec, tuant 6 hommes et en blessant 8 autres le 29 janvier 2017. Peu de gens ont trouvĂ© sincĂšres les excuses de ce criminel canadien-français. Alexandre Bissonnette. Une carriĂšre en criminologie? La criminologie vous intĂ©resse comme possibilitĂ© de carriĂšre? En Ontario, plusieurs Ă©tablissements postsecondaires offrent des formations menant Ă une carriĂšre dans le domaine de la sĂ©curitĂ© prĂ©vention et rĂ©pression du crime, services dâurgence, appui aux tribunaux⊠Dont nos deux collĂšges francophones La CitĂ© Ottawa et BorĂ©al Sudbury. La CitĂ© a sept programmes regroupĂ©s sous SĂ©curitĂ© â Services dâurgence», dont Techniques des services policiers» et Protection, sĂ©curitĂ© et enquĂȘte». Le CollĂšge BorĂ©al, lui, en a quatre sous Incendie â Loi â SĂ©curité» Adjoint juridique, Pratique dâappui aux tribunaux, Intervention correctionnelle, Techniques de services policiers. est votre destination pour profiter au maximum de Toronto. Bonjour! Vous ĂȘtes comme moi! Vous lisez car vous ĂȘtes francophone dans le Grand Toronto tout comme moi François, rĂ©dacteur en chef. Mes courriels hebdos sont conçus pour vous et contiennent l'essentiel de ce qui ce passe dans notre grande ville... en français! Pour la meilleur expĂ©rience sur ce site, veuillez activer Javascript dans votre navigateurMenurutSheldon, tipe mesomorf merupakan tipe yang paling banyak melakukan tindakan kriminal. Berdasarkan dari dua kajian di atas, banyak kajian tentang perilaku kriminal saat ini yang didasarkan pada hubungan antara bentuk fisik dengan tindakan kriminal. Tindakan kriminal pada saat ini menjadi tindakan yang hampir umum terjadi di beberapa daerah tau negara, yakni umumnya terjadi pada negara miskin atau berkembang dimana rakyatnya terpaksa melakukan tindakan kriminal untuk mencukupi kebutuhannya atau karena paksaan dalam hidup, tentunya tindakan kriminal yang dilakukan tersebut berhubungan dengan aspek psikologi dalam diri seseorang, yakni secara lengkapnya penulis uraikan dalam artikel berikut, Hubungan Psikologi dengan Kriminologi. 1. Kriminal Berhubungan dengan Kebutuhan PsikologiBanyak ahli yang telah memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa orang melakukan tindakan kriminal secara psikologis. Faktor penyebabnya antara lain Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan tindakan kriminal secara psikologi Aristoteles.Kesempatan untuk menjadi pencuri Sir Francis Bacon, 1600-an.Kehendak bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial Voltaire & Rousseau, 1700-an. Baca juga mengenai teori psikologi dalam kriminologiAtavistic trait atau Sifat-sifat antisosial bawaan sebagai penyebab perilaku tindakan kriminal secara psikologi Cesare Lombroso, 1835-1909.Hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional Teoritisi Klasik Lain. 2. Kriminal Terjadi Karena Tekanan PsikologiTeori pertama yaitu dari Deutsch & Krauss, 1965 tentang level of aspiration. Teori ini menyatakan bahwa keinginan seseorang melakukan tindakan kriminal secara psikologi ditentukan oleh tingkat kesulitan dalam mencapai tujuan dan probabilitas subyektif pelaku apabila sukses dikurangi probabilitas subjektif kalau gagal. Baca juga mengenai dampak psikologis dari penderita kanker 3. Kriminal Merupakan Interaksi dari Perilaku Psikologi dan LingkunganTeori kedua yaitu perilaku yang tidak terencana yakni tindakan kriminal secara psikologi dapat dijelaskan dengan persamaan yang diusulkan oleh kelompok gestalt tentang Life Space. Perilaku merupakan fungsi dari life-spacenya. Life space ini merupakan interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Mengapa model perilaku Gestalt digunakan untuk menjelaskan perilaku kriminal secara psikologi yang tidak berencana?Pertama, pandangan Gestalt sangat mengandalkan aspek kekinian. Kedua, interaski antara seseorang dengan lingkungan bisa berlangsung sesaat. Ketiga, interaksi tidak bisa dilacak secara partial. Baca juga mengenai makna hujan dalam psikologi 4. Tindakan Kriminal Berhubungan dengan Keberanian dan Kepribadian Secara PsikologiAdanya Reaksi Negatif dari LingkunganHubungan antara tindakan tindakan kriminal secara psikologi dan proses tindakan kriminal secara psikologi secara umum dijelaskan dalam konsep âtindakan kriminal secara psikologiâ deviance dan reaksi sosial. Tindakan tindakan kriminal secara psikologi dipandang sebagai bagian dariâtindakan kriminal secara psikologi sosialâ dengan arti tindakan yang bersangkutan âberbedaâ dengan tindakan orang pada umumnya dan terhadap tindakan tindakan kriminal secara psikologi ini diberlakukan reaksi yang negatif dari masyarakat. Baca juga mengenai dampak psikologis dari gegar otakAdanya KonflikMenurut teori psikologi, âkonflikâ orang berbeda karena kekuasaan yang dimilikinya dalam perbuatan dan bekerjanya hukum. Secara umum dapat dijelaskan bahwa mereka yang memiliki kekuasaan yang lebih besar dan mempunyai kedudukan yang tinggi dalam mendifinisikan tindakan tindakan kriminal secara psikologi adalah sebagai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan dirinya umum tindakan tindakan kriminal secara psikologi sebagai kebalikan dari kekuasaan; semakin besar kekuasaan seseorang atau sekelompok orang semakin kecil kemungkinannya untuk dijadikan tindakan tindakan kriminal secara psikologi dan demikian juga sebaliknya. Baca juga mengenai pengaruh LGBT dalam psikologiPengaruh KelompokOrientasi sosio-psikologis teori ini pada teori-teori interaksi sosial mengenai pembentukan kepribadian dan konsep âproses sosialâ dari perilaku kolektif. Dalam pandangan teori ini bahwa manusia secara terus menerus berlaku uintuk terlibat dalam kelompoknya dengan arti lain hidupnya merupakan bagian dan produk dari kumpulan kumpulan kelompoknya. Kelompok selalu mengawasi dan berusaha untuk menyeimbangkan perilaku individu-individunya sehingga menjadi suatu perilaku yang kolektif. 5. Kriminal Terjadi Akibat Kepentingan dan Pandangan MasyarakatTerdapat teori âkriminologi Marxisâ dengan dasar 3 hal utama yaitu Bahwa perbedaan bekerjanya hukum merupakan pencerminan dari kepentingan rulling tindakan kriminal secara psikologi merupakan akibat dari proses produksi dalam masyarakatHukum pidana dibuat untuk mencapai kepentingan ekonomi dari rulling class. 6. Kriminal Berhubungan dengan Situasi KeluargaKeluarga secara psikologi merupakan kelompok terkecil dan yang paling intensif dalam membentuk kebiasaan. Orang tua merupakan kekuasaan yang besar sebagai sarana untuk memaksakan perilaku tindakan kriminal secara psikologi bagi anak-anaknya baik yang masih kecil maupun para remaja, sebelum memisahkan diri sebagai keluarga secara psikologi sendiri. Pengaruh yang diterapkan di dalam keluarga secara psikologi adalah melalui asosiasi, asimilasi, imitasi dan juga secara psikologi yang besar pada umumnya menderita tekanan ekonomi yang lebih besar daripada keluarga secara psikologi kurang mendapatkan waktu untuk memperoleh perhatian dari orang orang dari keluarga secara psikologi besar tidak banyak perhatian baik orang tuanya maupun masyarakat untuk berkonflik dengan lingkungan tetangganya lebih besar, demikian pula orang tuanya. Kenakalan seseorang terhadap seseorang lain tetangganya dapat menimbulkan konflik antar tetangga.. 7. Kriminal Berhubungan dengan UmurPembagian umur berdasarkan angka tahun kiranya kurang tepat, karena pertambahan tidak selalu sama dengan kedewasaan lebih baik kalau pembagian itu berdasarkan stadium dalam kehidupan Masa kanak-kanak, masa remaja, tahun-tahun pertama sebagai orang dewasaMasa dewas penuh, dan masa usia lanjutDapat diperkirakan bahwa mereka yang baru mulai untuk pertama kali menjadi kriminal pada usia dewasa, kemungkinan-kemungkinannya menjadi residivis lebih kecil, karena Waktu untuk melakukan kembali kejahatan atau menjadi residivis relatif pendekPola watak pada masa dewasa telah mantapKriminalitas yang dilakukan dan diketahui orang tidak jarang hanya merupakan masalah kondisi yang kebetulan, dan bukannya kondisi yang berulangDengan berpangkal tolak pada frekuensi, orang-orangnya dapat kita bagi menjadiOrang yang tidak melakukan perbutan kriminalitas menurut psikologiOrang yang hanya sekali melakukan perbuatan kriminalitas menurut psikologiOrang yang lebih dari sekali mlakukan perbuatan kriminalitas menurut psikologiHukuman selama ini hukuman punishment menjadi sarana utama untuk membuat jera pelaku kriminal secara psikologi. Dan pendekatan behavioristik ini tampaknya masih cocok untuk dijalankan dalam mengatasi masalah kriminal dalam pandangan psikologi. Hanya saja, perlu kondisi tertentu, misalnya konsisten, fairness, terbuka, dan tepat yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, Terima kasih. Seorangahli dalam hukum pidana yang berkomentar mengenai persyaratan hukuman mati dalam kasus dugaan korupsi, PT ASABRI diduga kondisi keuangan yang tidak menguntungkan dalam jumlah 22.7 triliun Rupee. Profesor Hukum Kriminal Andi Hamza menggambarkan konsep yang terkait pengulangan tindakan kriminal dalam kasus atau kasus-kasus kriminal. Siapa disini yang suka nonton serial kriminal seperti Criminal Minds, Sherlock Holmes dan sebagainya? Yap, ketika kamu menonton film serial kriminal, pasti, hal yang kamu rasakan ialah deg-degan, penasaran dan sebagainya. Sebagian besar orang, pasti, merasa penasaran dengan siapa, sih pelaku dari suatu tindakan kriminal yang sedang diselidiki oleh para polisi. Untuk mencari tahu siapa pelaku dari suatu tindakan kriminal, biasanya para polisi dibantu oleh orang-orang dari profesi lainnya. Nah, orang-orang ini pastinya memiliki kemampuannya masing-masing untuk menggali suatu informasi dan orang-orang yang memiliki profesi ini, sudah pasti saling membantu satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu kesimpulan dari suatu tindakan kriminal. Pernah nggak, sih, kamu penasaran dengan pekerjaan dari orang-orang yang ada di film serial kriminal dan memiliki fungsi penting untuk dapat menemukan suatu kesimpulan dari tindakan kriminal? Apakah pekerjaan yang ada di serial kriminal tersebut beneran ada? Well, pekerjaan-pekerjaan di serial kriminal itu sebenarnya nyata, lho. Kalau kamu menonton fim-film serial kriminal, pekerjaan-pekerjaan tersebut bukan berarti suatu pekerjaan yang di setting untuk membantu jalan cerita dari suatu film, namun, pekerjaan-pekerjaan tersebut memang ada di dunia nyata. Hmm⊠Memangnya pekerjaan apa saja, sih, yang sering berhubungan dengan kasus-kasus kejahatan? Kalau penasaran dan ingin tahu lebih lanjut, yuk, simak artikel berikut ini! 1. Detektif dan Investigator Swasta Kalau kamu sering nonton film-film kriminal, pasti kamu sudah nggak asing banget, deh, dengan yang namanya detektif. Biasanya, detektif sering datang ke Tempat Kejadian Perkara alias TKP untuk mendapatkan informasi-informasi terkait suatu tindakan kriminal. Para detektif ini dapat mencari informasi dari TKP maupun menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan tindakan kriminal tersebut. Kalau kamu ingin menjadi seorang detektif, kamu nggak cuma perlu suka tantangan aja, nih, gaes. Akan tetapi, kamu pun harus juga tahan akan suatu tekanan. Tekanan tersebut bisa datang dari mana saja, lho, maka dari itu, gaes, kalau kamu nggak kuat akan tekanan dari pekerjaan detektif, yang ada nanti kamu nggak akan menyelesaikan kasusmu lagi. Kalau di luar negeri, detektif swasta merupakan pekerjaan umum didengar. Tetapi, di Indonesia detektif swasta masih merupakan suatu hal yang belum memiliki payung hukumnya alias ilegal. Sehingga, detektif swasta ini lebih sering mengurus hal-hal yang bukan terbilang tindakan kriminal akan tetapi detektif ini lebih mengurus ke hal-hal yang sifatnya personal. 2. Intel Polisi dan Militer Nah, kalau di Indonesia, Intel merupakan pekerjaan yang lebih sering di dengar daripada detektif. Sebenarnya, intel itu sendiri merupakan pekerjaan yang sama seperti detektif namun bedanya, kalau detektif nggak di bawah institusi kepolisian sedangkan intel merupakan profesi di bawah institusi kepolisian. Para intel ini memiliki pekerjaan yaitu melakukan penyelidikan untuk mencegah tindak kejahatan atau gangguan keamanan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara dalam hal ini termasuk terorisme. Nah, para intel ini bisa bertugas dalam badan negara seperti di institusi kepolisian, TNI, Badan Penanggulangan Teroris, KPK, Jaksa Agung, Bea Cukai dan masih banyak lagi! Karena kamu bekerja dekat dengan suatu tindakan kriminalitas, pasti kamu sering sekali mendapatkan tekanan dari berbagai pihak. Bahkan, tuntutan untuk melakukan atau memutuskan sesuatu dengan baik dan benar pun dapat menjadi suatu tekanan tersendiri bagi para intel, lho. Nah, maka dari itu, gaes, menjadi seorang intel nggak akan cukup kalau hanya memiliki rasa suka akan tantangan. Kamu pun juga harus memiliki rasa tahan banting dan juga tahan akan tekanan. 3. Criminal profiler Wah, apaan, nih, criminal profiler? Yep, pekerjaan yang satu ini dapat dibilang cukup penting, lho, dalam suatu kasus kriminalitas. Para criminal profiler ini biasanya sering berhadapan dengan berbagai macam kasus kriminalitas sehingga mereka pun dapat memberikan kesimpulan atau memberikan suatu gambaran tentang sifat-sifat, kecenderung atau kebiasaan, jenis kelamin, status sosio-ekonomi dan sebagainya dari pelaku tindakan kejahatan. Nah, para criminal profiler ini memiliki tugas yaitu menyusun profil kriminal dari pelaku kejahatan. Dalam Ilmu Psikologi, penyusunan profil kriminal adalah usaha menyimpulkan ciri-ciri deskriptif dari pelaku kejahatan yang belum atau tidak teridentifikas dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmu psikologi dan perilaku manusia. Para criminal profiler ini hadir karena memiliki tiga tujuan utama yaitu untuk menyediakan penegakan hukum data hasil periksaan sosial dan psikologis pelaku, menyediakan penegak hukum evaluasi psikologis pelaku kejahatan dan memberikan saran dan strategi untuk proses wawancara dengan pelaku. Nah, kalau kamu ingin bekerja menjadi seoang criminal profiler pada suatu badan pemerintahan, kamu bisa, lho, mempelajari hal ini lebih lanjut pada Jurusan Psikologi. Biasanya, mata kuliah dari Jurusan Psikologi yang mempelajari hal ini ialah Psikologi forensik. 4. Ahli forensik Kalau psikologi forensik biasanya berhubungan dengan âmembelahâ kepribadian dari seorang pelaku kejahatan, kalau ahli forensik ini nggak biasa dengan mencaritahu kepribadian seseorang melainkan memeriksa tubuh jenazah untuk mengetahui apa penyebab kematian dari jenazah tersebut. Well, ahli forensik nggak selalu berhubungan dengan kejahatan, kok. Para ahli forensik ini pun sering memeriksa jenazah dari korban-korban bencana alam. Namun, para ahli forensik ini lebih sering memeriksa jenazah dari korban kejahatan. Nah, kalau kamu penasaran tentang pekerjaan ini dan ingin bekerja menjadi seorang ahli forensik, kamu bisa kok mempelajari ilmu ini. Biasanya, para ahli forensik berkuliah terlebih dahulu di Jurusan Kedokteran. Setelah lulus dan meraih gelar sarjana, para dokter-dokter ini melanjutkan studinya ke program magister dengan mengambil Jurusan Kedokteran spesialis forensik. Para ahli forensik ini nggak selalu memeriksa jenazah, kok. Mereka pun sering memeriksa korban kejahatan yang masih hidup. Misalnya, nih, seseorang mengaku bahwa dirinya dipukul dibagian kepala oleh seseorang yang dituduhnya. Nah, untuk memperkuat tuduhan tersebut, para ahli forensik harus menunjukkan bukti bahwa orang tersebut telah dipukul di kepala. Hmm⊠Apakah menurutmu pekerjaan yang satu ini cukup menarik, gaes? 5. Kriminolog Sering dengar kata âKriminologâ, gaes? Well, kriminolog ini ialah orang-orang yang mempelajari dan paham tentang ilmu tentang kriminologi. Biasanya, para kriminolog ini sering muncul untuk ditanyakan tentang pandangan mereka atas suatu tindakan kejahatan yang terjadi. Hal yang ditanyakan biasanya dimulai dari apa penyebab orang tersebut melakukan kejahatan, apa dampak yang ditimbulkan, mencari cara untuk mengelola perilaku kejahatan tersebut agar nggak terjadi lagi dan sebagainya. Kalau kamu ingin bekerja menjadi seorang kriminolog, kamu bisa banget mengambil Jurusan Kriminologi. Dengan masuk ke jurusan yang satu ini, kamu akan terbiasa melihat suatu tindakan kriminalitas dari kacamata sosial. *** Wah, ternyata pekerjaan-pekerjaan yang ada di film serial kriminal beneran ada, ya. Selain itu, ada banyak pilihan lagi buat kamu-kamu yang tertarik untuk bekerja dalam mengurangi atau menganalisa suatu tindakan kriminalitas. Jadi, bagaimana, nih, gaes? Apakah kamu tertarik untuk memiliki satu profesi dari kelima profesi di atas? Baca juga Intel, Detektif, dan Serba-Serbi Keduanya Program Studi Pendidikan Kepolisian, Pendidikan Militer, dan Pendidikan IntelijenâApa Bedanya? 10 Pilihan Jurusan Kuliah Untuk Kamu yang Suka Menyelidiki dan Menganalisa Bak Detektif Sumber gambar